Lompat ke konten

Modernisasi Lewat Menu Tradisional

Berbicara mengenai kuliner tentu tidak akan lepas dari berbagai penilaian yang bersifat dinamis. Penilaian tersebut dapat berupa penilaian cita rasa hingga tampilan makanan yang disajikan kepada konsumen. Namun, penilaian utama dalam sebuah makanan paling utama tertuju pada cita rasa makanan. Hal tersebut tentu lumrah dilakukan mengingat konsumen menyantap suatu makanan didasarkan adanya rasa nikmat dan sedap. Tak heran apabila pelaku bisnis kuliner berlomba-lomba dalam penyediaan makanan sesuai dengan selara konsumen dan mengandung unsur “kekinian”. 

Menjamurnya pelaku bisnis kuliner di Surabaya menjadi salah satu bukti akan tingginya permintaan berbagai kuliner. Kuliner yang disajikan juga tidak terlepas dari olahan dengan sentuhan inovasi yang bermacam-macam. Sentuhan yang diberikan oleh pelaku bisnis kuliner tentu menjadi salah satu langkah awal dalam melakukan gebrakan. Contoh kuliner yang selalu diberikan sentuhan baru misalnya saja pada martabak manis. Apabila jaman dulu hanya diberikan toping cokelat dan kacang saat ini dapat dipadukan dengan berbagai variasi toping seperti matcha, kit-kat hingga marsmalow. Varian tersebut sering kita temui diberbagai menu kuliner yang ada di Surabaya. 

Variasi menu lainnya lagi juga nampak pada menu tradisional seperti sajian nasi kuning. Nasi kuning merupakan makanan yang disajikan dengan menggunakan lauk pauk seperti ayam, telur, kering tempe dan kentang, mie hingga masih banyak lagi. Nasi kuning sendiri juga mulai diberikan sentuhan inovasi terbaru agar memiliki kesan unik tersendiri. Variasi menu nasi kuning yang pada umumnya disajikan dengan dengan menggunakan wadah kotak saat ini diinovasikan dengan bentuk lain seperti nasi kuning bento. Nasi kuning dalam bentuk bento tersebut dibuat seunik mungkin mengikuti tren yang ada misalnya dicetak dengan wadah berbentuk kepala kereta dengan hiasan mata hidung dan mulut menggunakan sayur atau lauk. Selain itu lauk yang disajikan juga dapat dibentuk menyerupai hewan yang lucu seperti sosis digulung dengan mie dan digoreng akan nampak seperti ubur-ubur. 

Menemukan inovasi dalam mengelola nasi kuning menunjukkan bahwa makanan tradisional dapat tetap eksis. Melakukan inovasi pada makanan nasi kuning tentu tidak meninggalkan ciri khasnya, hal tersebut menjadi salah satu langkah awal dalam melestarikan makanan tradisional. Selain itu, fakta menunjukkan bahwa nasi kuning merupakan sajian yang dapat digabungkan dengan berbagai lauk favorit lainnya dan tentunya tak lekang dimakan zaman. Hal yang menggembirakan tentunya mengetahui bahwa apabila pelaku usaha atau jasa catering di Surabaya juga masih memiliki peluang besar dalam mengembangkan masakan nusantara. 

Merambahnya budaya memberikan inovasi pada makanan modern tentu menunjukkan bahwa pelaku atau jasa catering mendorong konsumen untuk tetap mengingat cita rasa masa nusantara. Pemberian inovasi pada makanan tersebut juga bertujuan menghindarkan dari rasa bosan dengan sajian bentuk nasi kuning yang hanya dikemas dengan wadah berbentuk kotak. Namun saat menyajikan nasi kuning dalam berbagai bentuk juga perlu diperhatikan cita rasanya karena prinsip utama konsumen dalam melakukan pembelian adalah kualitas rasa yang ada pada makanan. Artinya seunik atau sebagus apapun bentuk suatu kemasan makanan tetap akan merasa kecewa apabila rasanya kurang nikmat. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *